ADITYA PUDI YOSA C1C007101
ADI SETYO W C1C007110
GALIH LUTHFI N C1C007120
FACHREZA V C1C007138
CHANGES IN EQUITY
Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
Di dalam laporan perubahan modal terdapat beberapa komponen diataranya :
- Modal awal : Keseluruhan dana yang di investasikan kedalam perusahan yang digunakan untuk menunjang pengoperasian perusahan pada saat awal perusahan tersebut baru berdiri atau posisi modal awal perusahan pada awal bulan pada tahun yang bersangkutan.
- Laba / rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total biaya.
- Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahan yang digunakan untuk keperluan di luar kegiatan / operasional perusahaan atau yang digunakan untuk keperluan pribadi.
- Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari penambahan modal awal ditambah dengan laba ( jika mengalami keuntungan ) atau pengurangan modal awal dikurangi rugi usaha ( Jika mengalami kerugian ) kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil merupakan modal akhir.
Laporan perubahan modal yang menganut IFRS
Pencatatan laporan perubahan modal menurut PSAK dan IFRS Oleh Jan Hoesada (2008) – Anggota DSAK & KSAP ( Disamapaikan dalam Seminar Akuntansi “Indonesia Towards International Financial Reporting Standards (IFRS) 2012”) TOPIK IFRS PSAK Penyajian IAS 1 Seluruh IFRS harus dipatuhi PSAK 1 penyajian LK (Revisi 1998) PSAK 25 laba dan rugi bersih periode berjalan, kesalahan mendasar, perubahan akuntansi (reformat 2007).
PT TBK harus mematuhi PSAK & Bapepam-LK :
A. PSAK Sebelum Revisi : Laporan Perubahan Ekuitas Pengakuan income & expenses di luar transaksi dengan pemegang ekuitas, dengan rekonsiliasi semua perubahan ekuitas pada CALK.
PSAK Sesudah revisi : Penyajian paripurna semua perubahan ekuitas.
B. PSAK Sebelum Revisi : Sajian khusus (1) LR periode yang bersangkutan, (2) income & expenses diakui langsung ke dalam ekuitas, Tidak diminta Income & expenses teratribusi bagi pemegang ekuitas induk & hak minoritas Dan Tidak diminta Hak minoritas bukan bagian ekuitas
PSAK Sesudah revisi : Judul Hasil Bersih Profit or loss Net profit or loss, Pos Luar Biasa Dilarang Diperkenankan dalam Laporan LR, dan Hak Minoritas Neraca menyajikan sebagai komponen ekuitas
C. PSAK Sebelum Revisi : Neraca menyajikan sebagai komponen ekuitas
PSAK Sesudah revisi : Neraca menyajikan terpisah kewajiban dan ekuitas
D. PSAK Sebelum Revisi : Penyata LR ; Laba bersih teralokasi pada pemegang ekuitas dan hak minoritas.
PSAK Sesudah revisi : Penyata LR menyajikan terpisah pada garis terpisah menuju laba bersih.
E. PSAK Sebelum Revisi : Tidak ada Pengungkapan Dasar Keputusan, Dasar Estimai KetidakPastian, manajemen Modal.
PSAK Sesudah revisi : Pengungkapan dasar keputusan yang berdamapak pada LK.
Melihat pemaparan artikel diatas dapat kami simpulkan bahwa penggunaan IFRS dalam pencatatan prubahan modal dapat untuk meningkatkan arus investasi global melalui transparansi serta menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Di lain sisi, melihat penerapan IFRS tahun 2012 mendatang ini juga akan berdampak pada pembelajaran pada program studi Akuntansi di Indonesia. Banyak hal yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah mempersiapkan buku teks yang mendukung. Karena saat ini banyak buku pencatatan keuangan yang belum sesuai dengan IFRS. Selain itu, penerapan IFRS ini juga berdampak pada perubahan materi kuliah di prodi akuntansi. Salah satunya adalah perubahan mata kuliah. Materi mata kuliah akuntansi internasional yang biasanya membandingkan praktek akuntansi di berbagai negara harus di ubah menjadi membahas mengenai IFRS, serta up date perubahan PSAK dari waktu ke waktu. Karena dengan semakin banyak negara yg mengadopsi IFRS, maka perbedaan akan semakin terbatas.
Membuat perubahan ke IFRS, artinya anda sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan (business) anda bisa dimengerti oleh global market (pasar dunia). Jika kinerja perusahaan anda memang memiliki nilai jual yang pantas, maka poptensi trade yang dihasilkan logikanya akan lebih bagus dibandingkan ketika perusahaan anda belum mengadopsi IFRS dalam pembuatan laporan keuangannya. The big-5 accounting firm mostly mengatakan bahwa banyak dari perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang significant dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki pasar modal dunia (global).
No comments:
Post a Comment